23416255201022

Basis Data

Universitas Buana Perjuangan Karawang
  • Apa yang Diharapkan dari Mata Kuliah Basis Data?

    Mata kuliah Basis Data adalah salah satu mata kuliah utama bagi mahasiswa yang mengambil jurusan di bidang...

  • Apa itu Basis Data?

    Basis data adalah sekumpulan data yang diatur dan disimpan secara terstruktur agar dapat diakses, diolah, serta diperbarui dengan...

  • Apa itu Basis Data Konseptual?

    Basis data konseptual adalah tahap awal dalam merancang basis data yang menggambarkan struktur dan organisasi data secara abstrak tanpa...

  • Apa itu Physical Model?

    Physical model dari basis data adalah representasi dari bagaimana data disimpan di dalam perangkat keras (misalnya hard disk) secara...

Senin, 21 Oktober 2024

Cara installasi 1 DBMS (mysql)

Share:

Apa itu normalisasi pada ERD?

Apa Itu Normalisasi?

Normalisasi adalah serangkaian aturan atau tahapan yang bertujuan untuk mengeliminasi redundansi data dan memastikan data disimpan dengan cara yang efisien dan konsisten. Proses normalisasi meliputi beberapa bentuk normal, mulai dari 1NF hingga 5NF, namun yang paling umum digunakan adalah hingga 3NF.

  1. First Normal Form (1NF): Setiap kolom dalam tabel harus memiliki nilai atomik.
  2. Second Normal Form (2NF): Sudah memenuhi 1NF, dan setiap atribut bukan kunci utama harus bergantung pada kunci utama.
  3. Third Normal Form (3NF): Sudah memenuhi 2NF, dan setiap atribut bukan kunci utama harus bergantung hanya pada kunci utama.
Pentingnya Normalisasi dalam ERD:
  1. Mengurangi Redundansi Data Dengan normalisasi, data yang redundan atau duplikat dapat dikurangi secara signifikan. Ini berarti bahwa informasi yang sama tidak perlu disimpan di lebih dari satu tempat. Sebagai contoh, dalam sebuah sistem manajemen sekolah, informasi tentang siswa hanya perlu disimpan sekali dalam tabel siswa, dan tidak perlu diduplikasi dalam tabel lain.
  2. Memastikan Integritas Data Normalisasi membantu menjaga integritas data dengan memastikan bahwa setiap bagian data hanya disimpan sekali. Hal ini mengurangi risiko inkonsistensi data yang bisa terjadi jika data yang sama diperbarui di beberapa tempat. Sebagai contoh, jika alamat seorang siswa berubah, perubahan tersebut hanya perlu dilakukan di satu tempat.
  3. Mempermudah Pemeliharaan Data Dengan data yang terorganisir dengan baik, pemeliharaan data menjadi lebih mudah. Proses seperti pembaruan, penghapusan, dan penambahan data dapat dilakukan dengan lebih efisien dan dengan risiko kesalahan yang lebih kecil.
  4. Meningkatkan Kinerja Basis Data Basis data yang ternormalisasi cenderung memiliki kinerja yang lebih baik karena struktur tabel yang lebih sederhana dan kueri yang lebih efisien. Hal ini disebabkan oleh tidak perlu mencari dan menggabungkan data dari berbagai tempat.
  5. Normalisasi meningkatkan fleksibilitas dalam desain basis data. Ketika terjadi perubahan dalam persyaratan bisnis, basis data yang telah dinormalisasi memungkinkan perubahan dan perluasan tanpa merubah struktur secara besar.
Implementasi Normalisasi dalam ERD
Langkah-langkah untuk mengimplementasikan normalisasi dalam ERD adalah sebagai berikut:
  1. Identifikasi Entitas dan Atributnya
  2. Tentukan Kunci Utama Kunci utama adalah atribut yang unik untuk setiap entitas.
  3. Pecah Tabel yang Mengandung Redundansi Jika ada tabel yang mengandung redundansi data, pecah tabel tersebut menjadi beberapa tabel yang lebih kecil sesuai dengan aturan normalisasi.
  4. Tetapkan Hubungan Antar Entitas Gunakan ERD untuk menggambarkan hubungan antar entitas yang telah ternormalisasi.
Kesimpulan

Normalisasi dalam ERD sangat penting untuk memastikan bahwa basis data yang dirancang efisien, bebas dari redundansi, dan mudah di-maintenance. Dengan menerapkan normalisasi, kita dapat menciptakan basis data yang lebih handal, konsisten, dan mampu mendukung kebutuhan bisnis yang dinamis. Oleh sebab itu, memahami dan menerapkan normalisasi adalah keterampilan penting bagi setiap desainer basis data.

Share:

Rabu, 16 Oktober 2024

ERD 3

Share:

Selasa, 08 Oktober 2024

Mengenal Relation dalam ERD: Pengertian dan Pentingnya Menghindari Many-to-Many

Pengertian Relation pada ERD

Dalam ERD (Entity-Relationship Diagram), relation atau relasi menggambarkan hubungan antara dua entitas (entity). Relasi ini menunjukkan bagaimana entitas-entitas tersebut saling terhubung dan berinteraksi satu sama lain. Relasi ini bisa berbentuk:

  • One-to-One (1:1): Satu entitas berhubungan dengan satu entitas lainnya.
  • One-to-Many (1:M): Satu entitas berhubungan dengan banyak entitas lainnya.
  • Many-to-Many (M:N): Banyak entitas berhubungan dengan banyak entitas lainnya.
Mengapa Many-to-Many Tidak Baik Digunakan pada ERD

Relasi many-to-many (M:N) seringkali tidak ideal dalam desain ERD karena beberapa alasan:

  1. Kebingungannya dalam Pengelolaan Data: Relasi M:N bisa menyebabkan kesulitan dalam pengelolaan dan integritas data karena kita akan memiliki banyak kombinasi data yang harus dikelola, yang bisa menjadi sangat rumit.
  2. Penyimpanan Duplikat: Dalam relasi M:N, setiap entitas dari kedua sisi dapat memiliki beberapa pasangan yang berhubungan satu sama lain. Hal ini dapat mengarah pada duplikasi data yang tidak efisien dalam tabel database.
  3. Tidak Sesuai dengan Normalisasi: Relasi M:N bertentangan dengan prinsip normalisasi basis data yang bertujuan untuk menghindari redundansi dan inkonsistensi data. Dalam normalisasi, setiap relasi M:N biasanya dipecah menjadi dua relasi 1:M menggunakan tabel perantara atau penghubung.
  4. Penggunaan Tabel Perantara: Untuk menangani relasi M:N, biasanya kita membuat tabel perantara yang menghubungkan dua entitas tersebut. Tabel ini memiliki dua kolom yang berfungsi sebagai kunci asing (foreign key) untuk entitas yang terlibat dalam hubungan tersebut. Hal ini menambah kompleksitas desain.
Solusi untuk Relasi Many-to-Many

Untuk menghindari masalah di atas, relasi M:N sebaiknya dipecah menjadi dua relasi 1:M melalui tabel penghubung, yang mengandung kunci asing dari kedua entitas yang terlibat dalam relasi tersebut.

Contoh: Misalnya, dalam sistem manajemen kursus, kita mungkin memiliki dua entitas: Siswa dan Kursus. Satu siswa bisa mengambil banyak kursus, dan satu kursus bisa diambil oleh banyak siswa. Untuk mengatasi ini, kita bisa membuat tabel penghubung Siswa_Kursus yang berisi ID Siswa dan ID Kursus. Ini mengubah relasi M:N menjadi dua relasi 1:M yang lebih mudah dikelola.

Dengan cara ini, desain ERD menjadi lebih terstruktur dan basis data tetap terjaga integritasnya.

Share:

Memahami Primary Key, Foreign Key, dan Candidate Key dalam Database: Pengertian dan Contoh pada ERD

Di dalam dunia basis data, ada beberapa kunci penting yang berfungsi untuk mengatur relasi dan integritas data, seperti Primary Key, Foreign Key, dan Candidate Key. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda, namun saling mendukung. Berikut penjelasan singkat dari ketiga jenis kunci tersebut.

  1. Primary Key (Kunci Utama)
  2. Primary Key adalah atribut yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap baris dalam tabel secara unik. Nilai dalam kolom ini harus selalu berbeda dan tidak boleh kosong (NULL). Contoh pada ERD:
    • Tabel Pelanggan: ID_Pelanggan sebagai Primary Key
    • Tabel Produk: ID_Produk
    • Tabel Pesanan: ID_Pesanan
    • Tabel Karyawan: ID_Karyawan
    • Tabel Layanan: ID_Layanan
    Setiap tabel memiliki Primary Key yang berfungsi sebagai identitas unik bagi setiap record.

  3. Foreign Key (Kunci Asing)
  4. Foreign Key adalah atribut dalam sebuah tabel yang menjadi referensi ke Primary Key di tabel lain. Fungsinya adalah untuk membuat hubungan antara dua tabel. Contoh pada ERD:
    • Tabel Pesanan: ID_Pelanggan sebagai Foreign Key yang merujuk ke tabel Pelanggan
    • Tabel Pesanan: ID_Produk sebagai Foreign Key ke tabel Produk
    • Tabel Transaksi: ID_Pesanan sebagai Foreign Key ke tabel Pesanan
    • Tabel Karyawan_Layanan: ID_Karyawan sebagai Foreign Key ke tabel Karyawan
    • Tabel Karyawan_Layanan: ID_Layanan sebagai Foreign Key ke tabel Layanan
    Foreign Key memastikan adanya koneksi atau keterkaitan antar entitas, seperti antara pelanggan dan pesanan, atau pesanan dengan transaksi.

  5. Candidate Key (Kunci Kandidat)
  6. Candidate Key adalah kolom yang memenuhi syarat untuk menjadi Primary Key, yaitu harus unik dan tidak boleh memiliki nilai NULL. Namun, hanya satu yang dipilih sebagai Primary Key. Contoh pada ERD:
    • Tabel Pelanggan: Email_Pelanggan sebagai Candidate Key selain ID_Pelanggan
    • Tabel Produk: SKU sebagai Candidate Key selain ID_Produk
    • Tabel Karyawan: Nomor_Telepon sebagai Candidate Key selain ID_Karyawan
    • Tabel Layanan: Nama_Layanan sebagai Candidate Key selain ID_Layanan
    • Nomor_Pesanan sebagai Candidate Key selain ID_Pesanan
    Meski setiap tabel memiliki beberapa Candidate Key, hanya satu yang dipilih sebagai Primary Key.
Kesimpulan

Primary Key digunakan untuk mengidentifikasi setiap record secara unik, Foreign Key digunakan untuk menghubungkan tabel yang berbeda, dan Candidate Key adalah kandidat yang memenuhi syarat menjadi Primary Key. Ketiganya bekerja sama dalam menjaga struktur dan integritas data di dalam basis data relasional.

Implementasi dalam ERD

Dalam sebuah ERD (Entity-Relationship Diagram), setiap entitas diidentifikasi oleh Primary Key, sementara Foreign Key menghubungkan antar entitas, dan Candidate Key menawarkan alternatif pengidentifikasi. Hal ini memastikan setiap data memiliki hubungan yang logis dan terorganisir dengan baik.

Share:

ERD OPERATOR 2

Share:

Kamis, 03 Oktober 2024

Mengenal ERD (Entity Relationship Diagram) dan Fungsinya dalam Desain Basis Data.

Saat merancang sistem berbasis data, perencanaan struktur database yang baik sangatlah penting. Salah satu alat yang sering digunakan untuk membantu proses ini adalah ERD (Entity Relationship Diagram). Apa itu ERD, dan bagaimana penggunaannya? Mari kita bahas lebih lanjut.

Apa Itu ERD?

ERD, atau Entity Relationship Diagram, adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara berbagai entitas (objek atau tabel) dalam sebuah sistem database. ERD berfungsi untuk memvisualisasikan bagaimana data akan disusun dan bagaimana hubungan antar data tersebut. Penggunaan ERD dalam proses perancangan sangat penting untuk memastikan bahwa desain database sudah tepat sebelum mulai dibangun.

Elemen Utama ERD

ERD terdiri dari beberapa elemen yang menggambarkan entitas, atribut, dan hubungan antar entitas. Berikut adalah penjelasan komponen-komponen tersebut:

  • Entitas (Entity)
  • Entitas adalah objek atau item yang datanya akan disimpan di dalam database. Entitas digambarkan dengan persegi panjang dalam ERD, dan setiap entitas mewakili sebuah tabel dalam database. Contoh entitas dapat berupa "Pelanggan", "Produk", atau "Pesanan".
  • Atribut (Attribute)
  • Atribut merupakan informasi atau karakteristik yang dimiliki oleh entitas. Atribut direpresentasikan dalam bentuk oval dan terhubung dengan entitas. Contoh atribut untuk entitas "Pelanggan" bisa berupa "Nama", "Alamat", dan "Nomor Telepon".
  • Relasi (Relationship)
  • Relasi menunjukkan hubungan antara dua atau lebih entitas. Dalam ERD, relasi digambarkan dengan garis yang menghubungkan entitas yang memiliki keterkaitan. Setiap relasi dapat diberi nama untuk menjelaskan sifat hubungan tersebut, seperti "Memesan" untuk menghubungkan entitas "Pelanggan" dengan "Pesanan".

Contoh Penggunaan: Sistem Pemesanan BarberShop Sebagai contoh, kita bisa melihat penggunaan ERD dalam sistem pemesanan BarberShop. Ada beberapa entitas seperti:
  • Pelanggan: Menyimpan informasi pelanggan, seperti Nama dan Telepon.
  • Pesanan: Menyimpan detail pesanan yang dibuat oleh pelanggan.
  • Layanan: Menyimpan daftar layanan yang tersedia, misalnya potong rambut atau cukur.

Relasi antar entitas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Seorang Pelanggan dapat membuat beberapa Pesanan. Setiap Pesanan mungkin melibatkan satu atau lebih Layanan yang dipilih. Dengan membuat ERD, kita bisa memvisualisasikan hubungan ini dan memastikan bahwa struktur data yang dirancang sudah sesuai dan lengkap.

Keuntungan Menggunakan ERD
Mengapa ERD begitu penting dalam perancangan database?
  • Mempermudah Visualisasi: ERD memberikan gambaran jelas tentang bagaimana data terstruktur dan saling berhubungan, sehingga memudahkan proses desain.
  • Sebagai Dokumentasi: ERD bisa menjadi alat dokumentasi yang membantu tim pengembang untuk memahami desain database.
  • Mengurangi Risiko Kesalahan: Dengan membuat ERD terlebih dahulu, kita bisa menemukan potensi kesalahan dalam perancangan sebelum masuk ke tahap implementasi.
Share:

Rabu, 02 Oktober 2024

ERD OPERATOR

Share:

Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Ubp Karawang